Forum Group Discusion With Kemenprin

Pada 20 November 2019 bertempat di auditorium Hotel Pesonna Yogyakarta, Kemenprin (kementrian Perindustrian) mengadakan FGD mengenai Additive Manufacturing (3D Printing) dengan tema utama Making Indonesia 4.0

FGD yang diadakan kemenprin ini diikuti oleh sekitar 50 orang dan di-dalamnya berisikan komunitas 3D Printer, Industri Kreatif, Maker, pelaku bisnis 3D Printing, kalangan Akademisi, dan dari Pemerintahan. Dari kalangan pemerintah di hadiri oleh Bapak Sony Sulaksono sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Bapak Agus Tavip Riaydi sebagai Kepala Sub Direktorat IKM Elektronika dan Telematika, dan Bapak Surya Akbar Wijaya, Kepala Subbidang Industri Logam dan Mesin disertai beberapa staf lainnya.

Di dalam FGD ini dibahas mengenai sejarah 3D Printer, perkembangan 3D printer di Indonesia, pandangan 3D Printer dari sisi bisnis, dan juga pentingnya asosiasi untuk menjadi wadah komunitas 3d printer. Bapak Herianto Dr.Eng, S.T., M.Eng. dari UGM menjadi moderator di acara ini. Beliau adalah seorang akademisi yg serius mendalami teknologi cetak 3D. Acara ini bisa berlangsung juga atas kerja keras pak Herianto.

Pembahasan di dalam FGD ini berlangsung kurang lebih selama 5 jam yang terbagi dalam 2 sesi. Sesi pertama membahas mengenai sejarah, perkembangan, dan bisnis 3d printer saat ini.

Beberapa orang yang menjadi narasumber sesi pertama adalah:

  • Bapak Alva Edy Tontowi, Ir. M.SC., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. dari Universitas Gadjah Mada
  • Bapak Herry Kusuma, Country manager CNC Design
  • Bapak Firman Putra Aliansyah, Depo Inovasi
  • Bapak Robby Candra, Rajawali3D
  • Bapak Harki Apri Yanto, (Kepala Lembaga Pengembangan Produk dan Penerapan Teknologi dari Polman Astra

Disesi ini terjadi interaksi yang cukup menarik dalam pembahasan bisnis 3d printer karena beberapa peserta yang datang sudah akrab dengan 3d printer. Bapak Robby Candra dari Rajawali 3d menyebutkan beberapa orang yang sudah menjalankan bisnis yang terbantu dengan 3d printer diantaranya , Pak Yoga, Pak Gunawan Pak Steven, Pak Tamas Ryo, pak Yung, dan lain lain. Dan beberapa dari mereka ikut berbicara di forum untuk menceritakan bisnis yang mereka jalani. Bapak Agus Tavib Riyadi sangat antusias dengan perkembangan IKM yg memanfaatkan teknologi 3D printer.

Kemudian untuk sesi kedua diisi oleh :

  • Bapak M. Fakhry, DR3D
  • Bapak Chendy Jaya, Imajin
  • Bapak Gunawan Syarifudin, IMA 3D Printer
  • Bapak Eric Rudolf, Evolusi 3D

Bapak M. Fakhry dari DR3D bandung berbagi pengalaman mereka tentang membuka usaha jasa printing. Dimulai dari menerima order cetakan kue dari ibu-ibu hingga menerima order ribuan unit. Sedangkan ketiga narasumber lainnya membahas mengenai pembentukan ASOSIASI PRINTRIDI. Pembahasan berlangsung lebih formal dengan Bapak Chendy Jaya sebagai Ketua Asosiasi mengutarakan visi, misi, program kerja, serta keanggotaan asosiasi. Beberapa peserta tertarik dalam bergabung dengan asosiasi dimana dengan adanya asosiasi maka diharapkan dunia industri 3d Printer ini akan semakin maju dan berkembang seiring berjalannya waktu.

Pada akhir sesi Bapak Sony Sulaksono akhirnya memberikan pendapatnya mengenai perkembangan 3d printer yang sudah ada ini. Beliau menyarankan untuk lebih fokus dalam memberikan pendidikan serta menyebarkan awareness mengenai 3d Printer terlebih dahulu. Beliau mengajak peserta untuk melihat kembali dimana Pain Point yg dibutuhkan oleh industri. Pak Sony dengan tegas mengatakan agar maker lebih berkembang, tidak membuat produk itu-itu saja. Kalau belum bisa berkembang maka lebih baik di saat ini kita main main saja dulu dengan 3D printer dan lebih mengarahkan energi pada pemanfaat printer di industri kreatif seperti perhiasan, art dll.